Jawara Depok Belum Jejeg tentukan Sikap Politiknya

DEPOK,- Citra Indonesia,- Panasnya suhu perhelatan Pilkada tahun 2020 di Kota Depok makin terasa mendekati pencoblosan pada 9 Desember 2020. Berbagai organisasi maupun komunitas saling mendukung paslon nya masing-masing, ada yang terang-terangan dan ada pula yang abu-abu atau boleh dikatakan tidak secara terus terang dalam mendukung paslon jagoannya.

Jawara Depok (Jaringan Wirausaha Depok) yang diinisiasi oleh Ubaidilah atau yang lebih akrab disapa Ubay Soto, sejak tahun 2017 sudah terbentuk sebagai wadah untuk menaungi para WUB (Wirausaha Baru), tapi entah kenapa setelah itu langsung menghilang seperti mati suri. Dan saat ramainya Pilkada Wali dan Wakil Wali Kota Depok tahun 2020, Tagline Jawara Depok muncul dan berada di salah satu bagdrop paslon Wali dan Wakil Wali Kota Depok.

Bahkan diduga kenyataannya keanggotaan yang masuk ke Jawara Depok sekarang ini banyak yang bukan dari WUB, dan prakteknya di bawa ke jalur politik untuk mendukung 02.

Anggota DPRD Kota Depok fraksi PDI Perjuangan, Yuni Indriani menyikapi maraknya dalam hal dukung mendukung paslon, dirinya mengingatkan, ada anggaran-anggaran dan SK Walikota untuk ojrganisasi maupun komunitas, jadi tidak etis apabila Jawara Depok mendapat kucuran dana atau dibiayai Pemkot Depok dalam pergerakannya memajukan organisasi maupun komunitas.

“Kalau ada kaitanya dengan Pemkot ya janganlah, apalagi yang dibiayai oleh Pemkot Depok, kecuali mandiri tanpa campur tangan dari Pemkot. Jawara Depok harus netral pada pilkada, kalau personal silakan saja,” kata Yuni Indriani, yang mengingatkan kalau subsidi jangan dibawa dalam ranah pilkada, silakan kampanyenya diluar, Sabtu (14/11/2020).

Ketika awak media DepokPembaharuan (Debar) mengkorfimasi Ketua UKM Kecamatan Cimanggis, Kustoyo mengenai tagline Jawara Depok ada menempel di bagdrop paslon 02, Kustoyo mengatakan tidak mengikuti perkembangannya

“Silakan tanya sama yang buat Jawara,” kata Kustoyo, Jumat (13/11/2020).
Rudi Murodi salah satu pelaku UMKM Kota Depok memaparkan, bahwa dirinya sendiri hanya sekedar mendengar bahwa Jawara itu adalah komunitas yang di bentuk untuk mewadahi para pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan WUB (Wira usaha baru)

“Karena saya memang tidak pernah bergabung atau ikut mengetahui perjalanan Jawara selama ini jadi yang saya tau ya hanya Asosiasi UMKM dan para kordinator UMKM kecamatan yang di bentuk oleh kecamatan masing masing,” papar Rudi Sabtu (14/11/2020)

Sementara Ubay Soto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Jawara Depok yang diinisiasi sejak tahun 2017 tetap berjalan namun pelan, di gas kembali geliatnya di tahun 2020 ini. Namun ketika ditanyakan oleh Debar dan beberapa media apakah Jawara Depok mendukung paslon 02 Ubay menyatakantunggu sampai tanggal 21 bulan Nopember 2020 ini.
“Tunggu sampe tgl 21 ya. Pasti kita akan menentukan sikap pada waktunya sabar dulu ya,” pungkasnya.

(Dd)

1,466 Views
https://desakubugadang.id/ slot gacor https://rsiastellamaris.com/kesehatan klik88