Diskusi Kebangsaan “Benarkah Depok Kota Intoleran” Pemerintah Segera Turun Tangan
Depok,- Citra Indonesia.Id,- Para nara sumber Diskusi Depok Intoleran Membahas perkembangan Umat Beragama di Kota Depok yang sangat berpotensi terganggu dan degradasi tingkat toleransi antara umat beragama
Terutama dalam pendirian Ibadah,
Serta hasil penelitian Indeks Kota Toleransi (IKT) Tahun 2021 yang dikeluarkan setara Institut pada Tahun 2022.
acara diadakan di Gereja GPP Bait El
Minggu 6 November 2022
Pembicara :
1.H.Nasihun Syahroni ( MUI Pusat dan Khatib Syuriah PC NU Kota Depok )
2. DR Iif Fikriyati Ihsani SH ( Peneliti setara Institut – Penulis Indeks Kota Toleransi )
3.Manggaranap Sinaga(Ketua DPC PIKI Kota Depok dan Sekum PGI-s Kota Depok)
Moderator Pdt Jepry Pomantow ,M,Th ( Dosen STT Skriptura Kota Depok )
Ketua PIKI Kota Depok Manggara
nap Sinaga SE MH dalam Diskusi mengatakan, Depok termasuk Kota paling tidak In toleran,jika kita perhatikan hasil penelitian IKT yang dilakukan setara Institut tidak jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan dalam Beberapa Bulan ini.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut diskusi yg digagas oleh PGI-s ,DPC PIKI dan STT Skriptura Kota Depok
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan kita sepakat tekad dan keinginan bagai mana kota depok menjadi kota yang benar benar kota toleran
Depok kota yang sejah tera dan maju
Mengenai intoleran kami sepakat gereja DPC PIKI , PGI-s dan STT Skriptura,PKUB dan
semuanya
mengatakan Depok sebagai kota In Toleran,
Barometer kita adalah ijin pembangunan gereja yang berjumlah 64 dan kita mengatakan Depok adalah Kota yang toleran dan rukun
Tapi pakta nya 2 atau 3 Bulan belakangan ini kita mulai melihat terjadi Modus baru,
kalo kita bicara jujur apa yang saya sampaikan
Ada modus baru yang memang dikatakan setara Institut terkait dengan kebijakan kebijakan pemerintah mulai dari level bawah sampai level atas
Khusus rumah ibadah modusnya ini salah satu nya ada di Lurah bahkan lurahnya sendiri sudah ada persetujuan dari masyarakat ada pengantar RT RW sampai hari ini tetap tidak mau memberikan pengantar untuk mendirikan rumah bangunan
ini yang kita khawatirkan jadi seolah olah membenarkan Intoleran padahal selama ini kami di PGI-s dan TIKI STT Skriptura dan semua selalu mengatakan Depok Itu Toleran
Dengan bukti bukti ini kita tidak bisa hempang lagi ke tidak toleran nya ini
Meskipun sudàh kami jelaskan hal ini dari diskusi yang kita bahas bersama Toleran namun ada di level paling bawah ari 94 yang di survei inikan bahasa penghalusan Diskriminasinya cukup Kuat
Kalo kita lihat apakah benar Diskriminasi
Kita bilang Iya soal penerimaan atau soaping untuk Guru Agama Soal Penganggaran yang dikatakan setara dengan LPJMB yang memang kita lihat arahnya kalo bicara tentang itu Toleransi ya kriminasi nya cukup Lumayan
Kita berharap kedepan tidak begini lagi
Dengan usaha yang sering kita lakukan dukungan PGI dan Umat Kristen mengeleminin Covid di Kota Depok
Kita punya Satgas Covid kita punya Pokja yang secara periodik bertemu dengan Wakil dan Walikota lewat Zoom sosialisasi ke masyarakat bahkan Gereja Pun tidak beribadah omset tapi melalui Online kita selalu dukung pemerintah.
Kita berharap selain dukungan kita sebagai lembaga pemerintah juga mendukung lewat kebijakan kebijakan dan Penganggaran nya,itu yang kita harapkan
dan diskusi ini akan merekomendasikan jangan sampai terjadi Depok ini sebagai kota Intoleran
Kalo kemaren tidak benar depok kota intoleran tapi kedepan kita harus jaga itu yang kita harap dari diskusi
sebelum ya kita sudah menyurati meminta ketemu Audensi dengan Wakil dan Walikota mungkin karna kesibukan nya hingga hari ini belum terlaksana hinga belum di balas sampai hari ini.
Banyak hal hal Bangsa yang harus di diskusikan dalam Konteks Kota Depok.
Kita sebagai Mitra Kota Depok PGI-s dan yang lain nya
kita mau memberikan penjelasan kepada pemerintah supaya mengantisipasi ketidak rukun atau Intoleransi,
Kita berharap tahun 2023 ada perhatian nya
(Dindin Syarifuddin Citra Indonesia)