Pengajian MT Balai Wartawan Depok: “Kemerdekaan Indonesia Merupakan Nikmat Allah yang Wajib di Syukuri”

DEPOK, – citra Indonesia.id,- Pengajian rutin bulanan Majelis Taklim (MT) Balai Wartawan (Balwan) Kota Depok, kali ini menghadirkan Dr. KH Mukhrij Sidqy MA Ketua Ikatan DAI Indonesia Kota Depok, Kamis (29/8-2024).

Dalam tausiyahnya, Kyai Mukhrij menyampaikan bahwa kita wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu pejuang bangsa yang mana 90% pejuang kemerdekaan adalah muslim.

“Saat ini kita semua adalah sebagai Penikmat Jasa Kemerdekaan” bukan sebagai pelaku yang memerdekakan Negara ini.

Pengajian MT Balai Wartawan, mengusung Tema; “Kemerdekaan Indonesia Merupakan Nikmat Allah Yang Wajib di Syukuri”

Dikesempatan yang sama, Ketua MT Balwan Adie Rakasiwi dalam sambutannya mengucapkan syukur dan berterimakasih kepada semua pengurus dan jamaah MT yang dalam kesibukannya masih menyempatkan diri mengikuti pengajian rutin ini.

“Semoga semua jamaah mendapat keberkahan dan kesehatan untuk tetap bersama sama istiqomah menegakkan syiar islam melalui pengajian MT Balai Wartawan,” tuturnya.

Sebelum Tausyiah yang disampaikan oleh Kiyai Mukhrij, acara dibuka dengan kajian oleh Bidang Rohis MT Balwan Rahmat Budianto yang memaparkan terkait tata cara Zikir Pondok Pesantren Suryalaya kepada jamaah yang sudah pernah berangkat ke Suryalaya.

Kajian tersebut bukan mengajarkan tentang cara berzikir seperti yang disampaikan Wakil Talqin, namun hanya mengulas etika dan kaifiat zikir yang di terima jamaah MT Balwan saat berangkat ke Pondok Pesantren Suryalaya beberapa bulan lalu.

Kajian tersebut menerangkan cara memahami amaliyah, yang dijelaskan didalam Kitab panduan Uqudul Jumaan dan Miftahus Shudur agar jamaah yang telah menerima Talqin lebih mengerti serta mantap melaksanakan amaliyah sesuai tuntunan.

Pada pengajian tersebut, Kyai Mukrij dalam Tausyiahnya menyampaikan, bahwa saat ini kita adalah sebagai penikmat Jasa kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu pendiri bangsa ini.

“Generasi saat ini belum lahir pada saat negara kita merdeka di tahun 1945, yang ada saat ini kita semua adalah sebagai penikmat Jasa kemerdekaan,” jelasnya.

Sebagai penikmat ‘Jasa’ kemerdekaan, maka kita wajib berterimakasih dengan cara mendoakan para pahlawan dan mengisi kemerdekaan tersebut. Jangan sampai kita dikatakan, sebagai kacang lupa kulit kepada yang berjasa pada diri kita .

Kyai Mukhrij juga menambahkan, kalau hal itu bisa dilihat hampir diseluruh Propinsi Taman Makam Pahlawan (TMP) rata-rata mereka adalah pejuang muslim.

“Oleh karena itu, sebagai rasa syukur terhadap para pahlawan pejuang kemerdekaan kita selalu mendoakan kepada para ulama terdahulu yang telah mendahului kita agar mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT,” tandasnya. (Red)

37 Views
https://desakubugadang.id/ slot gacor https://rsiastellamaris.com/kesehatan klik88