Keterikatan Agama dan Bahasa Citra Melisa
Depok,- Citra Indonesia.Id,- Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang orbiter yang digunakan oleh sekelompok orang untuk berkomunikasi.
Bahasa juga bisa digunakan untuk mempresentasikan keagamaan sekelompok orang. Sebuah bahasa dianggap bermartabat jika sudah bisa digunakan dalam ranah keagamaan. Agama merupakan sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan serta tata norma yang berkaitan dengan adat istiadat dan pandangan dunia yang menjadi penghubung antara manusia dan tatanan kehidupan beragama.
Bahasa agama adalah ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan hal yang bersifat realistis, bahasa yang digunakan dalam lingkup keagamaan seseorang, ungkapan tentang ruang dan waktu seperti sejarah yang mungkin terdapat dalam kitab sucinya. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pada hakikatnya Bahasa agama adalah sarana komunikasi antara Tuhan dengan makhluk-Nya.
Bahasa dan agama ternyata memiliki hubungan yang sangat erat, yang dimana keduanya harus berjalan beriringan untuk memajukan satu sama lain. Agama tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya Bahasa, dan begitu juga sebaliknya.
Mengapa agama dan bahasa memiliki keterkaitan? Hal ini dikarenakan hanya dengan bahasa lah manusia dapat menyampaikan atau mengatakan sesuatu kepada orang lain. Bahasa bukan saja menjadi sarana komunikasi seseorang tetapi juga bisa menjadi simbol suatu keagamaan.
Yang bisa dijadikan contoh hubungan Bahasa dengan keagamaan adalah ketika dia sering menggunakan ungkapan yang berkaitan dengan agama, maka dapat diketahui Agama yang dianut, contohnya ketika seseorang sering mengucapkan “Puji Tuhan, Syalom”, berarti dia menganut agama Kristen.
Beberapa hal lain yang dapat menunjukkan bahwa Agama dan Bahasa memiliki hubungan yang erat seperti yang di jelaskan oleh Ratna (2013) adalah Bahasa bisa menjadi sarana pengungkapan religi atau yang berikaitan dengan agama, selain itu bahasa juga dapat membuat variasi bahasa seperti gereja latin contohnya.
Selain menjadi sarana komunikasi, bahasa juga bisa menjadi interpretasi keagamaan. Sapaan yang sering digunakan juga pasti memiliki bahasa masing-masing.
Sebagai contoh Syalom yang berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Damai Kiranya menyertaimu”, dan ada juga Assalamualaikum yang berasal dari bahasa Arab dengan terjemahan “Semoga Keselamatan terlimpah kepadamu”.
Berdasarkan hasil analisis bahasa, fungsi utama dari Bahasa Agama adalah menawarkan jalan hidup yang disertai dengan pedoman-pedoman hidup untuk mendorong kesetiaan pada hal-hal tertentu.
Secara singkat dapat diuraikan bahwa istilah bahasa agama mencakup lima bidang, yaitu yang pertama, ungkapan untuk menjelaskan hal yang bersfiat realistis, yang kedua yaitu bahasa yang digunakan dalam kitab suci, yang ketiga adalah bahasa yang digunakan dalam ritual keagamaan, yang keempat adalah ungkapan keagamaan dari seseorang atau sekelompok sosial, yang terakhir atau yang kelima adalah unkapan yang berkaitan dengan ruang dan waktu dalam sejarah keagamaan nya.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwasanya Bahasa sebagai alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari dan Agama yang mengatur seluruh proses atau tata cara serta pedoman hidup manusia memiliki hubungan yang tidak akan bisa terpisahkan.
Penyampaian pendapat dalam ranah Agama memerlukan bahasa yang layak dan cocok, sementara Bahasa baru bisaa dikatakan layak untuk dipergunakan apabila Bahasa tersebut sudah sesuai dengan martabat keagamaan. Pergunakan lah bahasa yang baik dan benar di dalam kehidupan beragama, dan kehidupan sehari-hari.