Semangat juang Fajriel Hingga jadi Paskibra
Depok,-Citra Indonesia-
Di hari kemerdekaannya yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2020, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah memasuki usianya yang ke 75 tahun.
Mulai dari pusat kota hingga pelosok daerah, pemerintah sampai ke masyarakat, kantor dan sekolah-sekolah ikut merayakan hari sakral bangsa Indonesia dengan menggelar upacara kenaikan bendera negara yang dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Fajriel Reivan Nurraya, seorang pelajar kelas 11 SMKN 2 Magetan bisa berbangga hati karena tahun ini dipercaya sebagai salah satu anggota Paskibra di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur.
“Saya bersyukur dan berterima kasih karena tahun ini bisa dipercaya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera untuk Kabupaten Magetan,” ucapnya, Senin (17/8).
Perjuangan Fajriel untuk menjadi bagian dari Paskibra Magetan bisa dibilang tidak mudah serta harus melewati beberapa rintangan yang cukup sulit.
Lulusan SMP Negeri 1 Ngariboyo Magetan dan kelahiran Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu sempat menderita penyakit yang tergolong berat, yaitu kelainan jantung.
Penyakitnya yang dialaminya itu harus memaksa Fajriel untuk menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUP) dr Sardjito Jogjakarta di bulan Mei 2019.
Dampak dari gangguan kesehatannya itu, putra dari Ardi Gunara Iskandar dan Neti Sumarsono harus membatasi segala kegiatannya, seperti ekstra kurikuler (ekskul) sekolah dan kegiatan lingkungan lainnya.
“Akibat sakit jantung itu, saya tidak mampu menjalani kegiatan-kegiatan seperti ekskul, olahraga dan lain-lain,” tutur pelajar yang saat ini tinggal dengan ibu dan adik beserta kakeknya di Desa Tumpang Selopanggung Magetan, Jawa Timur.
Namun Fajriel dan orang tuanya sangat bersyukur, karena pihak sekolah mau memberikan kebijakan dispensasi memperbolehkannya menjalani ulangan dan tes evaluasi belajar dengan kondisi terbaring di rumah.
“Saya dan orang tua sangat bersyukur karena pihak sekolah mau berbaik hati dengan tetap mengijinkan ikut ulangan dan evaluasi, walaupun kondisi saya tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah,” ucapnya dengan sumringah.
Pasca menjalani operasi jantung, kesehatan Fajriel mengalami kemajuan besar. Berbekal itu dirinya bisa beraktivitas seperti anak lain sebayanya dengan menjalani serangkaian kegiatan, seperti olah raga pencak silat dan tentunya latihan menjadi anggota Paskibra.
Walaupun kedua orang tuanya harus menjalani perceraian, namun tidak menghalangi tekad Fajriel untuk menjadi salah satu anggota Paskibra di Kabupaten Magetan dari sekolah tempatnya menimba ilmu dengan terus berusaha latihan yang tekun.
Hasil dari perjuangan dari kesungguhannya, anak dari Ardi Gunara yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media nasional itu akhirnya berhasil menjadi salah satu pengibar bendera merah putih pada hari kemerdekaan 17 Agustus 2020.
Selanjutnya, Fajriel kedepan mengutarakan niatnya untuk melangkah ke jenjang yang lebih luas lagi yaitu menjadi anggota Paskibra di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Namun bisa dipastikan niat mulianya itu akan menemui kendala dikarenakan untuk menjadi anggota Paskibraka tingkat provinsi haruslah putera-puteri asli daerah.
Sementara itu ayahanda Fajriel, Ardi Gunara kepada sandimerahputih.com mengatakan, bahwa sebagai orang tua dirinya sangat bangga atas apa yang sudah diraih oleh anak pertamanya itu.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas pencapaian yang diraih oleh anak saya, dan saya sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kemajuan anak saya serta memberikan kepercayaan yang besar kepadanya. Sangat saya apresiasi,” sebutnya.
Menurut Ardi, padahal dulu kondisi Fajriel sangat memprihatinkan terutama sebelum menjalani operasi jantung. Namun bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa serta diiringi semangat pantang menyerah sehingga Fajriel bisa melewati masa kritis.
“Sangat menyedihkan waktu itu melihat Fajriel terbaring di kamar operasi. Kini saya bisa melihat dia dengan gagah, terutama saat dia mengenakan baju Paskibra untuk membawa bendera merah putih,” pungkasnya.
(Dd fy)