Kelurahan Cipayung, Depok, Gelar Musrenbang TH 2025 Untuk Perencanaan Pembangunan Tahun 2026

Depok,citraindonesia.id Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kelurahan Cipayung Gelar Musrenbang Tahun Anggaran Tahun 2025 Untuk perencanaan Pembangunan Tahun 2026, mengusung tema

“Penguatan trilogi pondasi transformasi, yaitu transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola yang inklusif untuk mewujudkan Depok yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.”
Acara yang digelar di GOR SMK Al- Muhtadin, Kelurahan Cipayung pada Senin (3/2/2025)

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemerintahan.

Hadir juga Anggota DPRD Kota Depok, Ketua LPM, para Ketua RW, Babinsa Binmas, TP PKK, serta tokoh agama dan masyarakat.
Sebagai narasumber, hadir perwakilan dari Bappeda dan Dinas PUPR Kota Depok.

Dalam kata sambutanya
Lurah Cipayung, Muhamad, S.H., M.A., dalam keterangannya menyampaikan bahwa Musrenbang bertujuan untuk meratakan pembangunan di setiap RW dengan tetap mempertimbangkan prioritas kebutuhan masing-masing wilayah.

“RW harus lebih memahami pentingnya pemerataan pembangunan. Meskipun ada keterbatasan dalam mengakomodasi semua kebutuhan, kita harus memastikan bahwa prioritas yang ditetapkan benar-benar bermanfaat. Dana berbasis RW sebesar Rp300 juta harus dimanfaatkan dengan baik sesuai mekanisme yang berlaku melalui proposal kegiatan,” ujar Lurah Muhamad.

Ia juga menekankan pentingnya pemahaman administrasi agar pengajuan dan pelaksanaan program berjalan tertib serta transparan.
dengan Program 300 Juta per RW

Selanjutnya dalam sesi yang sama Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKB, Babay Suhaeni, mengapresiasi program alokasi dana Rp300 juta per RW yang diinisiasi oleh Wali Kota Depok. Ia menilai kebijakan ini memberikan dampak positif bagi pembangunan di tingkat RW.
namun Babay menyoroti beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program ini, seperti fleksibilitas dalam pengadaan alat kesenian. Menurutnya, RW seharusnya tidak hanya dipatok untuk membeli alat kesenian tertentu seperti hadroh atau marawis, tetapi juga dapat memilih alat musik tradisional lainnya seperti gamelan dan angklung.

Selain itu, Babay juga menyoroti masalah infrastruktur, khususnya saluran air. Ia menegaskan bahwa RW harus diberi kebebasan dalam menentukan metode pembangunan, seperti menggunakan batu kali atau batako merah, agar lebih efisien dan sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing.

“Para RW juga meminta kejelasan terkait alokasi anggaran, termasuk berapa persen yang dialokasikan untuk fisik. Selain itu, mereka berharap birokrasi dalam penggunaan dana ini tidak terlalu rumit. RW cukup bertanggung jawab kepada lurah dalam pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran,” jelas Babay.

Terkait pengadaan ambulans yang membutuhkan anggaran sekitar Rp265 juta, Babay menyebut bahwa pengadaannya tidak bisa diakomodasi dari dana RW. Namun, ambulans bisa diajukan melalui pemerintah kota atau aspirasi DPRD.

Disesi yang sama ditambahkan oleh Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Yuly Idriyani, memberikan tanggapannya terkait Musrenbang Kelurahan Cipayung. Ia menyebut bahwa anggaran Rp300 juta per RW merupakan terobosan baru dari janji politik Wali Kota Depok Sofyan dan Wakil Wali Kota Chandra yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

“Anggaran Rp300 juta per RW ini merupakan perubahan baru bagi Kota Depok dan tentunya kabar gembira bagi para RW. Sebelumnya, banyak RW merasa kurang mendapatkan keadilan dalam alokasi anggaran. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pembangunan lebih merata,” ujar Yuly.

Ia juga menjelaskan bahwa alokasi dana ini telah disinkronisasi dengan Bappeda, meskipun RPJMD Wali Kota yang baru masih dalam tahap penyusunan. Menurutnya, langkah percepatan ini penting agar program dapat segera terealisasi tanpa harus menunggu terlalu lama.

“Kalau dulu, anggaran diberikan secara gelondongan dan tidak merata. Ada yang dapat, ada yang tidak, sehingga akhirnya banyak warga yang mengandalkan aspirasi DPRD. Sekarang, dengan sistem ini, pembangunan akan lebih merata di tiap RW,” tambahnya.

Musrenbang ini menjadi langkah awal dalam menentukan prioritas pembangunan di Kelurahan Cipayung agar lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya keterlibatan aktif dari berbagai pihak, diharapkan program yang diusulkan dapat dilaksanakan secara keseluruhan.

Dindin Syarifudin

31 Views
klik88 slot scatter hitam slot gampang maxwin slot mahjong https://smpn10kotasukabumi.or.id/