Peserta Pelatihan Komposing dari Komunitas Akar Rumput

Depok.CitraIndonesiaonline.id. Pemerintah Kota Depok punya kewajiban memberikan sosialisasi masalah penanganan sampah kepada masyarakat baik melalui RT RW maupun komunitas.

 

Sekdis  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Kota Depok Haji Ridwan

lebih lanjut mengatakan, dalam penanganan   satuperan salahpemerintah,Dunia usaha dan masyarakat harus berbagi peran dalam bentuk pelatihan kepada para kader kebersihan seperti komunitas “Akar Rumput” yang peduli terhadap lingkungan.

“Diimaksudkan dengan pelatihan Komposing ini nantinya mereka dapat menularkan pengetahuan ini kepada warga masyarakatnya untuk bisa mengurangi sampah memilah sampah dan sebagainya.” ujar haji Ridwan.

Haji Ridwan mengungkapkan hal itu kepada wartawan disela acara pelatihan Komposing bagi sekiatat 60 orang peserta palatihan Komposing dari komunitas Akar Rumput di Aula Damkar Sukma Jaya Depok Senin (20/01/2020)

Disebutkan pelatihan komposing, ini diikutii pesertanya dari berbagai Kelurahan dan komunitas serta berbagai organisasi.

Menyinggun lamanya pelatihanHaji Riwan mengatakanj .” pelatihan berlangsung setengah hari dengan 2 materi yaitu cara membuat kompos di rumah tangga.

“Membuat sampah keluarga menjadi kompos jadi mengurangi sampah dari sumbernya langsung di rumah tangga di Depok yang produksi sampah hampir 1000 ton perhari.” Jelasnya.

“DLHK Kota Depok Mempunyai 100 unit kendaraan truk dimana setiap truk masing-masing mampu mengangkut bisa 2 rit sedangkan produksi sampah setiap harinya mencapau 1000 ton lebih.” Jelas Haji Ridwan.

Ditambahkan dalam mengatasi permasalahan sampah kita harus berbagi peran, tidak bisa menyalahkan masyarakat dan ebaliknya.

Dirinya sepakat bagaimana masyarakat dan dunia usaha juga dapat mengetahui bagaimana, cara mengolah sampah yang baik.

“Jadi berkaitan dengan sampah dan lingkungan, pemerintah punya peran, masyarakat punya peran, dunia usaha punya peran dan diharapkan sesuai dengan tugasnya masibg.” Pintanya.

Karena sebesar apapun langkah penanganan sampah kalau tidak didukung masyarakat itu sangat berat karena jumlah penduduk di Kota Depok 2,3 juta jiwa berdasarkan survei setiap orang menghasilkan sampah 0,6 kg.di kali-kali kan produksi sampak Kota Depok tiap harinya.

Sementara daya tampung sampah di TPA Cipayung sudah overload jadi kami mengharapkan warga masyarakat bisa mengurangi produksi sampah dari sumbernya minimal 30% dari sumbernya.

” Saya yakin bisa misalnya menjadikan sampah organik dan begitu juga dengan sampah plastik yang bisa didaur ulang sehingga yang dibuang ke TPA itu benar-benar sampah residu.” Jelasnya.

DLHK Kota Depok beiharap peran masyarakat dalam menangani sampah, TPA di Nambo berdasar perjanjian Gubernur Walikota Depok Bupati Bogor dan Bupati Tangsel baru bisa dioperasionalkan pertengahan tahun ini kalau tidak Juni ya Juli.

“Di TPA Nambo Kota Depok mendapat kuota sampah 500 ton per hari.” Pungkasnya.

(Dd/wira)

314 Views